Satire Negeri Ini dalam Kacamata Tokoh Fantasi


Judul Buku : Nagabonar Jadi 2
Penerbit : Akoer
Penulis : Akmal Nasery Basral
Tebal : 241 hal
Harga : Rp. 49.500

Penulis dalam kata pengantarnya memang dengan sengaja (dengan beberapa alasan) menjadikan tokoh Nagabonar (tokoh fantasi) yang melegenda ini, sebagai "jalan masuk" bagi pembaca untuk memahami apa yang ingin di-ucap-kan lewat sebuah peristiwa sederhana yang sangat sering terjadi di negeri ini : kapitalisasi sebuah lahan.

Kali ini, menurut tokoh kita ini, lahan tersebut bukan sembarang lahan. Tetapi areal kebun kelapa sawit yang menghidupinya selama ini, bahkan bisa menyekolahkan anak semata wayangnya Bonaga hingga kelar menyelesaikan pendidikan S2 di negeri Inggris. Tidak hanya itu, di lahan itu bermakam pula tiga orang yang dikasihi dan dicintainya : Mak (Ibunya), Kirana (Istrinya) dan Bujang (teman seperjuangan yang sangat dipercayainya).

Sebagaimana sebuah satire, Nagabonar dalam buku ini sangat fasih memparodikan persoalan-persoalan moral bangsa ini dengan tingkah laku dan ucapannya. Kebebasan penulis untuk mengungkap bermacam hal mulai dari isi siaran televisi, kesemrawutan transportasi, kekurangpedulian generasi muda pada sejarah bangsa diungkapkan dengan sangat leluasa. Yang kurang diperhatikan sebenarnya adalah kondisi fisik Nagabonar itu sendiri yang sudah menginjak kurang lebih 80 tahunan.

Entah bagaimana caranya, iklan pun dapat terselip di dalam pikiran dan ucapan Nagabonar di dalam buku ini. Bagaimana dia mengendorse sebuah provider telefon selular juga penyebutan merk mobil mewah terasa janggal dengan kepribadian Nagabonar yang konon sudah bertahun-tahun hidup jauh dari peradaban kota ditambah dengan kondisi buta huruf.

Secara umum, buku ini menarik sekali untuk dibaca karena dibalik kenaifan sikap Nagabonar, ditemukan banyak sekali sisi humanis dan kritis yang tidak bisa dilihat dari film-nya.

Dedy Tri Riyadi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan-Pesan Subliminal dan Penyair Sebagai Medium

Penyair sebagai Saksi dan/ atau Puisi Sebagai Kesaksian - Ulasan Buku "Nanas Kerang Ungu" Ferdi Afrar

Malaikat Cacat