Jika Pendekar Transfer Tenaga Dalam

Judul Buku : Biang Penasaran, Sebuah Rahasia Kehidupan

Penulis : Kafi Kurnia

Penerbit : Akoer

Tebal : 380 Hal

Saya menilik judul buku ini masih berkaitan dengan teori anti teori yang dianut oleh Kafi Kurnia sebagai seorang Konsultan Ahli di bidang Pemasaran. Sebuah plesetan. Dan tentu saja hal ini dilakukan bukan tanpa tujuan. Dari kata pengantar yang ditulisnya, Kafi Kurnia sudah mengingatkan kepada pembaca bahwa untuk bisa berhasil (bisa diucapkan sukses) kita harus berpegang teguh pada 3 hal : Zikir - Pikir - Kikir. Hal yang mengingatkan kita pada hal-hal yang berkenaan dengan ilmu bela diri, jurus tiga langkah.


Kafi Kurnia bisa dianggap sebagai pendekar yang mumpuni. Ia telah melahirkan sejumlah merek besar di Indonesia, seperti Pertamax, Esia, dan Fastron, juga dikenal sebagai kolumnis, trainer, dan motivator handal. Di samping itu, Kafi Kurnia rajin menuliskan buah pikirnya dalam bentuk buku. Tahun 2004 bukunya "Anti Marketing" meledak. Banyak orang, terutama praktisi pemasaran menganggap buku itu sebagai terobosan pemikiran dari sejumlah teori yang sudah ada.


Saya membaca buku ini, sudah pada cetakan yang ke-tiga tahun 2006. Naga-naganya, nama Kafi Kurnia memang sudah dijamin membuat orang penasaran akan apa yang hendak dituliskannya pada sebuah buku terutama tentang pemasaran. Hebohnya, pada cover buku ini diberi embel-embel : Awas Menular! Sesuatu yang menjanjikan bahwa isinya bisa merasuk ke dalam diri kita. Jika saya anggap Kafi Kurnia sebagai pendekar besar, tentunya yang dilakukannya dengan menulis buku ini adalah semacam tehnik transfer tenaga dalam.

Ternyata memang betul, di dalam buku ini banyak sekali contoh-contoh kehidupan yang dijumpai dan didengar oleh Kafi Kurnia. Lalu dengan tehnik ala penganut Zen, ia mengolahnya menjadi bahan bacaan yang ringan dan mentransfer kesimpulan-kesimpulan terhadap contoh-contoh itu ke dalam benak pembaca.

Ada pepatah : Buku adalah guru yang sangat penyabar, dan dalam buku ini kita benar-benar disadarkan kembali pada pepatah itu. Kafi banyak sekali mengumbar hasil pembacaannya pada beragam buku, menyarikannya untuk pembaca dengan sangat hati-hati. Mungkin inilah hasil Kafi Kurnia berguru kepada Mpu Peniti, yang saya yakin merupakan tokoh ciptaannya untuk menunjukkan kerendahhatiannya sebagai pendekar.

Selain "kekerasanhati"-nya untuk berteguh tidak menyublimkan bunyi antara awalan dengan kata kerja dasar "ubah", yang membuat saya terpaksa bertanya sana-sini bahkan membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia, buku sangat layak dibaca oleh sesiapa saja. Dan ternyata kata "Penasaran" yang digunakan sebagai judul tampaknya lebih tepat untuk dibiarkan begitu tanpa ada tendensi bahwa hal itu adalah "plesetan" dari kata "Pemasaran" karena seluruh isi buku ini tidak melulu bisa diterapkan di bidang itu, tetapi sangat umum.

Dedy Tri Riyadi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan-Pesan Subliminal dan Penyair Sebagai Medium

Penyair sebagai Saksi dan/ atau Puisi Sebagai Kesaksian - Ulasan Buku "Nanas Kerang Ungu" Ferdi Afrar

Malaikat Cacat