Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Meraba Dinding Imajiner Dunia Perempuan Melalui Kabin Pateh

Gambar
Lewat kumpulan cerpen “Kabin Pateh” yang berarti Kawin Patih dalam bahasa Madura, Weni Suryandari tengah menjalankan beberapa hal yaitu; 1. menceritakan seluk beluk perempuan dalam artian peperangan batin sebagai mana tercermin di cerpen “Pelacur untuk Suamiku” yang seolah-olah berbicara mewakili beberapa peran para istri di dalam kehidupan berumah-tangga, 2. membawa cerita duka perempuan mulai dari mencari pasangan (tergambar dalam cerpen “Aku Bukan Bangsawan”, “Kabin Pateh”, “Juleha”, “Kawin Darah”), menjadi korban KDRT dari pasangannya (seperti dalam cerpen “Bau”, “Kematian Raja”, “Minah”), atau menjadi korban dari konflik dalam keluarganya (terceritakan dalam cerpen “Kabin Pateh”, “Juleha”, “Telapak Kaki Ibu”, “Putri dan Akuariumnya”), dan 3. menyoroti hal-hal yang “tidak normal” dalam kehidupan bermasyarakat seperti dalam cerpen “Mamak” yang mengisahkan bagaimana seorang kakak harus bertanggungjawab penuh meskipun memaksa dirinya pada kondisi yang terbatas untuk “memudahkan” k