Manfaat Doa Sebelum Tidur

Resensi buku : Nar'Kobar The Motivator

Judul Buku : Nar'Kobar The Motivator
Penulis : Andhika Pramajaya
Penerbit : Akoer
Harga : -
Tebal : 601 hal.


Masyarakat muslim percaya bahwa selain manusia tinggal pula bangsa Jin di dunia ini. Bahkan dalam buku tentang Jin seperti "Dialog dengan Jin" mengatakan bahwa ilmu pengetahuan dan tehnologi bangsa Jin lebih tinggi dari manusia, salah satu hal yang disebut dalam buku itu adalah perihal televisi yang disebutnya sebagai kotak bergambar sudah ada sebelum televisi dikenal oleh manusia.

Berlatarkan maraknya tayangan misteri beberapa waktu lalu, buku yang bersampul sosok merah dengan telinga runcing tengah menyeringai menakutkan ini muncul di tengah-tengah masyarakat pembaca. Nar'Kobar The Motivator adalah buku yang mengisahkan dunia yang selama ini hanya diyakini ada, sedikit orang yang mampu bersinggungan dengan mereka, terlebih mengetahui bagaimana pikiran mahluk berjuluk Jin ini.

Dibuka dengan kecemburuan seekor (konon istilah ini dibenarkan karena mahluk tak kasat mata ini mempunyai ekor) Jin pada gaya hidup seorang gadis cantik dan alim yang rajin menuliskan kisah hidupnya pada sebuah buku catatan harian (Diary). Gaya hidup yang sederhana dan taat menjalankan aturan agama telah menyulitkan Jin yang bernama Nar'Kobar itu untuk memberikan sugesti / motivasi negatif kepada Lena, nama si gadis cantik itu.

Doa terutama doa mau tidur oleh penulis dianggap sebagai lapisan pelindung yang tak tertembus sekalipun ke dalam alam bawah sadar seorang manusia. Hal lain yang dianggap bisa menyebabkan tubuh manusia "berlubang" adalah minuman keras, obat terlarang, dan seks bebas. Boleh jadi ini memang pesan terselubung yang diinginkan oleh penulis terhadap pembaca buku ini.

Penulis cukup kreatif untuk mengarang beberapa istilah yang merupakan gabungan bahasa Arab dan bahasa Sunda seperti nipingan, gampusan, jiinnayil aqlun, dll. Beberapa hal seperti sistem penanggalan jin, proses "penampakan" dll menunjukkan bahwa sebelum menulis, penulis sungguh memperhatikan riset sebelum menulis.

Buku ini, menurut penulisnya adalah buku pertama dari trilogi Nar'Kobar The Motivator, sehingga memang ending dari kisah bagaimana Nar'Kobar memotivasi cewek nipingannya Lena masih menyisakan beberapa pertanyaan. Karena di tengah-tengah cerita, ada seekor mantan raja Jin yang sakti mandraguna justru berbaik hati menolong Ipung, cowok yang hampir berhasil memacari Lena dan menyulitkan Nar'Kobar menjadikan Lena sebagai cewek gampusan, setelah sebelumnya menasehati Nar'Kobar untuk "meluruskan" jalan hidupnya.

Motivasi yang dimaksud dalam buku ini adalah menjadikan seorang manusia rentan akan sugesti negatif dari lingkungan. Para Jin melakukan motivasi dengan berbagai cara, terutama lewat mimpi-mimpi. Ketika manusia tertidur tanpa berdoa sebelumnya, Jiinayil Aq'lun (Jin Pendamping/Mitra Manusia) bisa masuk ke dalam telinga kita, merasuki alam pikiran kita, dan menciptakan ilusi yang pada akhirnya jadi motivasi kita untuk melakukan hal-hal yang negatif. Teman-teman Ipung seperti Gugun dan Aming berhasil dipengaruhi oleh Jiinayil Aq'lun mereka dengan kerjasama Nar'Kobar untuk menjauhkan Lena dari Ipung.

Nar'Kobar adalah J'mar Kha'dum (Jin Pemotivasi) yang 'meniping' Lena agar bisa dimotivasi menjadi cewek gampusan. Tetapi selama dia 'meniping' Lena, dia belum pernah sekalipun 'nyonglep'-in Lena gara-gara Lena selalu baca doa sebelum tidur, dan di samping Lena ada Ipung yang dibekali oleh Pak Tio (Pakar Supranatural terkenal di Indonesia via acaranya Tabir Dimensi Live) kalung jimat yang menghalangi Nar'Kobar untuk bisa masuk ke pikiran Lena. Dipadupadankan dengan cerita cinta ala anak muda, cerita tentang Jin ini menjadi menarik.

Sebenarnya, ada banyak hal yang agak 'nyeleneh' dalam cerita ini, seperti Putri Jin bernama Larasati yang bisa menjelma jadi manusia bahkan berinteraksi dengan Ipung, padahal Nar'Kobar dan teman-temannya selalu ketahuan oleh Ipung jika berada di dekat Ipung. Lalu Ipung yang tersesat ke alam Jin yang menurut penulisnya memang 'setempat' dengan alam manusia, akibat ramuan rahasia (cairan mayat perempuan dalam coklat) dukun bernama Soleh. Lalu adanya Jin ciptaan Jin berwujud wanita cantik bernama Ainuur yang hanya berfungsi untuk mengembalikan aura manusia-nya Ipung.

Seperti di awal, bisa jadi keanehan-keanehan yang tidak terjawab di buku ini akan diteruskan untuk dijelaskan di buku kedua dan seterusnya oleh Andhika, selaku penulisnya. Hanya saja, jika kita teringat pada Ayat 56 Surah Adz Dzariat dalam Al Quran yang bunyinya; "Tidak Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali beribadah (mengesakan ibadahnya) kepada-Ku." Buku ini sepertinya tidak berpihak pada Jin-Jin yang melakukan ibadah kepada Tuhannya. Karena di sepanjang cerita di buku ini, mereka selalu melakukan motivasi yang berkonotasi negatif.

Dedy Tri Riyadi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan-Pesan Subliminal dan Penyair Sebagai Medium

Penyair sebagai Saksi dan/ atau Puisi Sebagai Kesaksian - Ulasan Buku "Nanas Kerang Ungu" Ferdi Afrar

Malaikat Cacat